Upacara Dalam Gerakan Pramuka

Upacara Dalam Gerakan Pramuka

Gerakan pramuka sebagai suatu wadah pendidikan non formal dilingkungan ketiga, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya sesuai dengan tujuan pendidikan khususnya tujuan dan sasaran gerakan pramuka, sehingga usaha tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkesinambungan.


  1. Usaha yang merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan itu salah satu diantaranya adalah kegiatan upacara untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran nasional, dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna, diperlukan penataan/pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan disatuan masing-masing.

A. Pengertian Upacara

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik


Macam-macam upacara dalam Gerakan Pramuka :

a. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.

b. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka.

c. Upacara Pelantikan yaitu :
  • upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.

d. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.

e. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya. 


Petugas dalam upacara

Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut :
  • Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu.
  • Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara.
  • Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
  • Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.
  • Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara.
  • Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.

B. Tujuan Upacara

Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, adalah agar setiap Pramuka :
  • Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama
  • Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi
  • Selalu tertib di dalam hidup sehari-hari
  • Memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain
  • Dapat memimpin dan dipimpin
  • Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib
  • Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa

C. Pokok-Pokok Upacara Dan Jenisnya

Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut.

a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.
  1. Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Pembina.
  2. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan keadaan setempat.

Bentuk Barisan Upacara Pramuka Siaga

Bentuk Barisan Upacara Pramuka Penggalang

b. Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan :
  1. Pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih.
  2. Pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara.

c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti : Untuk Pramuka Siaga, Dwidarma.

d. Pada waktu pembacaan Dwidarma, para Pramuka tidak melakukan penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada saat pengucapan Dwisatya. Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa (dengan menundukkan kepala) agar selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan.

e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

f. Dalam pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada :
  1. Pengibaran Sang Merah Putih
  2. Pembacaan Pancasila
  3. Pembacaan Kode Kehormatan Pramuka, dan
  4. Doa


D. Upacara Pengibaran Sang Merah Putih


Urutan acara ditentutakan menurut keperluan dan disesuaikan dengan maksud dan tujuan upacara. Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih :
  1. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
  2. Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
  3. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
  4. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai.
  5. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas mengatakan: “Bendera siap”.
  6. Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang. Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau kelompok vocal.
  7. Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : “Tegak ..… grak”.
  8. Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke tempat semula.
  9. Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
  10. Pembacaan teks Pancasila.
  11. Amanat Pembina Upacara.
  12. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
  13. Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
  14. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
  15. Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.


1. Petugas dalam upacara
  • Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
  • Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai.
  • Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan memberi hormat kepada Sang Merah Putih.
  • Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: “Bendera siap”.
  • Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di batas bawah.
  • Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : “Tegak ..… grak”, kemudian petugas melepas bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula (tidak balik kanan).
  • Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
  • Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
  • Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.

Bendera Setengah Tiang
  • Dalam keadaan berkabung, Sang Merah Putih dikibarkan setengah tiang, dengan jalan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan sampai setengah tiang.
  • Penurunan bendera yang berkibar setengah tiang dilakukan dengan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan.

Laporan

Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut :
  • Peserta upacara dalam keadaan sikap sempurna.
  • Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat lalu menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.
  • Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke tempat semula.
  • Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju menghadap Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormat lebih dahulu. Selesai laporan, memberi hormat kemudian kembali ke tempat.

2. Mengheningkan cipta dan berdoa
  • Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan menundukkan kepala dalam keadaan siap.
  • Tutup kepala tetap dipakai.
  • Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan masingmasing.
  • Mengheningkan.

E. Upacara di Pramuka Siaga

Macam upacara di Perindukan Siaga meliputi :

1. Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga

Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut :
  • Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota.
  • Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara
  • Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
  • Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.
  • Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.
  • Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan.
  • Pada waktu bendera sampai dipintu upacara, semua anggota perindukan memberi hormat hingga selesai.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota.
  • Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota perindukan.
  • Pemimpin Upacara kembali ke barungnya.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota perindukan.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.

2. Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga

Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut :
  • Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara.
  • Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.
  • Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.
  • Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera menghadap Pembina Siaga.
  • Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan).
  • Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat sampai ke pintu upacara.
  • Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di tempat yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya.
  • Pengumuman dan pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga).
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.
  • Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina dengan bersalaman.

3. Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga Mula

Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga Mula adalah sebagai berikut :
  • Calon Anggota Siaga yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin Barungnya.
  • Para Siaga yang sudah dilantik maju satu langkah.
  • Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum Siaga Mula antara Pembina Siaga dan calon Siaga.
  • Ucapan janji Dwisatya dituntun Pembina dengan memegang Sang Merah Putih di tiang bendera bersama perindukan yang telah dilantik memberi hormat.
  • Penyematan tanda-tanda diiringi nasehat pembina.
  • Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik dilanjutkan pemberian selamat, kemudian kembali ke tempat masing-masing.
  • Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
  • Pemimpin barung menjemput anggotanya yang telah dilantik.
  • Barisan dibubarkan.
  • Pelantikan sebaiknya diadakan pada hari latihan biasa dan dilaksanakan sesudah upacara pembukaan latihan.

4. Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata

Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata adalah sebagai berikut :
  • Siaga yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Siaga.
  • Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah dipenuhi.
  • Pada ucapan janji Dwisatya dengan cara seperti pada pelantikan anggota yang telah dilantik menghormat.
  • Pelepasan tanda kecakapan umum yang lama dan penyematan tanda kecakapan umum yang baru, diiringi nasehat pembina.
  • Penghormatan kepada Siaga yang baru naik tingkat dilanjutkan pemberian selamat, dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama (Sulung), kemudian kembali ke tempat masing-masing.
  • Siaga yang naik tingkat kembali ke barungnya
  • Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
  • Barisan dibubarkan diteruskan dengan kegiatan acara latihan.

5. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Siaga

Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Siaga yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan adalah sebagai berikut:
  • Siaga yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Siaga.
  • Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina dengan Siaga yang akan menerima tanda kecakapan khusus.
  • Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina diiringi nasehat secukupnya dan pemberian surat keterangan.
  • Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
  • Anggota perindukan memberikan ucapan selamat, kemudian kembali ke barung masing-masing diteruskan dengan acara latihan.

6. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang

Pramuka Siaga yang sudah berumur 11 tahun harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penggalang dengan tata cara sebagai berikut :

a. Di Perindukan Siaga, dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
  • Pramuka Siaga yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina.
  • Penjelasan Pembina bahwa Pramuka Siaga pindah ke golongan Pramuka Penggalang bukan karena kecakapannya tetapi karena usianya.
  • Pesan Pembina kepada anggota perindukan yang akan pindah.
  • Pramuka Siaga yang akan pindah minta diri kepada teman seperindukan.
  • Pembina mengantar Siaga yang akan pindah ke Pasukan Penggalang yang sudah disiapkan sebelumnya.

b. Di Pasukan Penggalang dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
  • Penyerahan Siaga dari Pembina Siaga kepada Pembina Penggalang.
  • Penerimaan anggota baru oleh Pembina Penggalang, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di pasukan tersebut.
  • Pembina Siaga kembali ke perindukannya unutk meneruskan acara latihan.
  • Anggota baru diperkenalkan kepada semua anggota pasukan, kemudian diserahkan kepada regu yang sudah siap menerimanya.
  • Ucapan selamat datang dari semua anggota pasukan dilanjutkan dengan acara latihan.

BAGIKAN